Liburan ke Tangkuban Perahu

Siapa yang tak kenal dengan Tangkuban Perahu? Sejak jalan menuju Tangkuban Perahu diresmikan pada 1928 silam, kawasan ini secara otomatis menjadi destinasi wisata legendaris yang wajib masuk list iterinerary wisatawan. Baik bagi wisatawan lokal, luar kota, hingga internasional saat menjelajah Bumi Parahyangan.

Makanya enggak heran kalau Tangkuban Perahu selalu ramai saat musim liburan. Terutama bagi wisatawan yang berlibur ke Kota Bandung. Di tempat ini, kamu dapat menikmati panorama alam yang indah dari tampilan kawah serta udara sejuk di sekitar gunung.

Tapi, tahukah kamu, bahwa di luar tampilan alam yang menawan, ternyata Tangkuban Perahu menyimpan sejarah dan cerita rakyat yang hingga kini masih hangat di telinga. Hal tersebut juga menjadi salah satu alasan wisatawan yang penasaran akan adanya bentuk perahu terbalik dari tempat ini.

Berikut South Camp akan merangkum sejarah dan legenda dari Tangkuban perahu serta tips mengunjungi lokasi wisata tersebut. 

Legenda Tangkuban Perahu

Tangkuban Perahu menyimpan legenda cerita rakyat yang masih begitu hangat di telinga masyarakat.
Foto: Instagram/@m_sbr0925

Pernah dengar cerita rakyat berjudul Sangkuriang? Kisah Sangkuriang merupakan legenda yang menceritakan asal-muasal terbentuknya gunung Tangkuban Perahu. Bila dilihat dari nama gunung tersebut, dalam bahasa Sunda, ‘Tangkuban’ memiliki arti ‘terbalik’ dan yang ‘terbalik’ adalah sebuah ‘perahu’. 

Menurut legenda, ada seorang wanita cantik bernama Dayang Sumbi yang ditaksir oleh seorang pria tampan yang sakti bernama Sangkuriang. Sayangnya, Sangkuriang adalah anak kandungnya yang pernah ia usir karena membunuh dan memasak hati ayahnya Si Tumang. Namun, karena terpisah jarak dan waktu, Sangkuriang sendiri tidak menyadari bahwa wanita yang ia taksir adalah ibu kandungnya sendiri.

Untuk menolak pengakuan cinta Sangkuriang, Dayang Sumbi menitahkan untuk membuat perahu berukuran besar hanya dalam waktu satu malam. Ia berharap Sangkuriang gagal dan ia dapat menolak permintaan putranya tersebut. Tetapi, karena rasa cinta Sangkuriang yang besar, ia berupaya dengan sungguh untuk menyanggupinya. 

Merasa khawatir melihat proses pembangunan perahu yang hampir selesai, Dayang Sumbi berusaha membatalkan upaya Sangkuriang dengan membuat ayam berkokok. Tak terima dengan perlakuan Dayang Sumbi yang dianggap curang, Sangkuriang menendang perahu tersebut dengan penuh amarah. 

Perahu itu terlempar jauh dan jatuh tertelungkup. Kemudian menjelma menjadi sebuah gunung yang kemudian disebut Tangkuban Perahu.

Sejarah Tangkuban Perahu

Destinasi wisata ini menyimpan sejarah dan legenda cerita rakyat menarik. Kamu wajib kesini!
Foto: Instagram/@andrysso

Tangkuban Perahu merupakan gunung berapi purba yang dianggap telah ada sejak 90.000 tahun yang lalu. Dalam catatan sejarah, Tangkuban Perahu telah mengalami 13 kali letusan sejak tahun 1892 hingga 2019. 

Salah satu letusan yang pernah terjadi memiliki pengaruh besar sehingga menghasilkan terbentuknya sembilan kawah dengan ukuran bervariasi. Kawah-kawah tersebut diberi nama Kawah Ratu, Upas, Baru, Lanang, Jurig, Siluman, Domas, Jarian dan Pangguyangan Badak. Namun hanya tiga kawah yang boleh dikunjungi oleh wisatawan yaitu Kawah Domas, Ratu, Upas. 

Beberapa kawah lainnya belum diperkenankan untuk dikunjungi wisatawan karena mampu mengeluarkan bau belerang menyengat dan beracun. Sehingga pengunjung tidak diizinkan untuk mendekati kawah-kawah tersebut. 

Tangkuban Perahu memiliki ketinggian hingga 2.084 meter. Bila dalam kondisi prima kamu dapat mendaki gunung tersebut untuk melihat kawah-kawah yang diizinkan. Kawah Domas merupakan kawah pertama yang dapat kamu lihat saat mendaki gunung ini karena lokasinya hanya berkisar satu atau dua kilometer dari permukaan.

Dari ketiga kawah yang dapat kamu kunjungi, Kawah Ratu merupakan kawah di Tangkuban Perahu yang terbesar. Bila kamu hendak ke Kawah Upas kamu akan mendapati perjalanan menantang yang hanya bisa dilalui dengan mobil offroad

Walau begitu, tenang saja. Karena South Camp telah menyediakan paket mobil offroad menggunakan Land Rover yang bisa kamu gunakan untuk mengatasi perjalanan penuh tantangan. Mulai dari Rp150 ribu, kamu dapat menikmati petualangan penuh kesan dan memacu adrenalin saat liburan. 

Selain itu, masih ada banyak ragam paket kegiatan outbound yang dapat kamu pilih untuk mengisi hari liburmu. Mulai dari camping, paintball, rafting, dan kegiatan menarik lainnya. Buruan booking paketmu sekarang juga untuk nikmati liburan bernuansa petualangan. 

Lokasi dan Harga Tiket Masuknya

Kawah Ratu merupakan salah satu spot yang ada di Tangkuban Perahu. Kamu wajib berswafoto di tempat ciamik ini.
Foto: Instagram/@kentac_official

Tangkuban Perahu berlokasi di Cikahuripan, Lembang, Jawa Barat. Kamu perlu menempuh perjalanan sekitar 30 km ke arah utara dari Kota Bandung untuk menemukan destinasi wisata ini. 

Letak lokasi yang strategis membuat perjalan menuju tempat rekreasi tersebut bisa dijangkau menggunakan kendaraan pribadi maupun umum. Kamu bisa pula menggunakan aplikasi Google Maps untuk menuntun langkahmu. Hanya dengan perkiraan waktu sekitar satu hingga satu setengah jam, kamu sudah tiba di Tangkuban Perahu. 

Untuk tiket masuk lokasi, kamu tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Hanya dengan membayar Rp20 ribu per orang kamu sudah dapat menikmati rekreasi di tempat unik dan ciamik ini. Bagi kamu yang membawa kendaraan, harus dititipkan di parkiran dan membayar sejumlah uang parkir. Mulai dari Rp12 ribu untuk motor, Rp25 ribu untuk mobil, hingga Rp110 ribu untuk bus.

Pada hari libur, tiket masuk dan tiket parkir akan mengalami kenaikan harga mesti tidak terlalu signifikan. Tapi, tak perlu khawatir. Tangkuban Perahu buka setiap hari termasuk hari libur nasional, kok. Jadi, kamu bisa menyesuaikan jadwal liburanmu ke tempat wisata di Bandung ini dengan hari libur atau cuti kamu. Asyik, kan!  

Tips Berlibur di Tangkuban Perahu

Kamu wajib tahu tips-tips ini sebelum menepakkan kaki di Tangkuban Perahu.
Foto: Instagram/@elisaaaf_15

Sudah siap untuk menjajakan kaki ke Tangkuban Perahu? Ini tips dari South Camp yang wajib kamu persiapkan sebelum berwisata dan tentunya berburu foto di tempat rekreasi tersebut. 

  1. Kenakan atau bawa pakaian hangat. 

Suhu udara di sekitar gunung begitu dingin, bahkan terkadang mencapai titik 15 derajat celcius. Supaya tidak kedinginan, kamu dapat mempersiapkan pakaian hangat untuk dipakai di tempat ini. Misalnya seperti jaket, selendang, topi hangat, dan kaus kaki. Kamu juga wajib membawa masker untuk memfilter udara yang kamu hirup. Karena kawah yang ada di gunung berapi ini menghasilkan aroma belerang dan dirasa kurang nyaman bagi beberapa orang. 

  1. Membawa uang tunai. 

Uang tunai sangat dibutuhkan di tempat ini untuk melakukan transaksi secara langsung. Jaringan yang kadang kurang stabil serta masih adanya beberapa penjual yang belum menggunakan transaksi cashless membuat kamu harus siap sedia mengantongi sejumlah uang tunai. Kamu akan menggunakan uang tunai saat membayar tiket masuk, tiket parkir, dan menikmati santapan di warung sekitar perjalanan saat mendaki gunung. 

  1. Datang lebih awal.

Gunung berapi ini selalu dipadati oleh pengunjung yang ingin menikmati pemandangan matahari terbit. Kilauan sinar matahari yang muncul di balik gunung mampu memikat daya tarik wisatawan. Bila kamu datang ke Tangkuban Perahu lebih awal, kamu dapat melihat detik-detik matahari terbit. Tak hanya itu, kamu juga memiliki banyak waktu untuk menyusuri ketiga kawah yang ada di gunung ini. Karena Tangkuban Perahu akan ditutup tepat pada pukul 18.00 WIB.

Gimana? Tertarik mengunjungi tempat ini? Jika kamu mencari referensi liburan lainnya, kamu dapat menghubungi South Camp. Karena South Camp menyediakan beragam paket kegiatan outbound yang cocok untuk mengisi waktu liburan berharga kamu. Nikmati liburanmu tanpa pusing dan ribet bersama South Camp!